Assalamualaikum wr wb Bismillahirrahmanirrahiim Allahumma shali wasalim sayyidina Muhammad. Kubur adalah taman dari taman-taman syurga, atau jurang dari jurang Neraka. ” Wahai manusia, jadikanlah kuburmu sebagai taman syurga dengan amal-amal shaleh dan janganlah kamu menjadikannya sebagai jurang Neraka dengan amal – amal yang buruk.”
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih juga Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan Seru Sekalian Alam, shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan keatas junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta segenap keluarga dan sahabatnya, juga para pengikutnya hingga Hari Kiamat.
Dengan melihat Hadist – hadist Nabi SAW, jelaslah bagi kita bahwa mayit itu tampaknya mati, tetapi pada hakikatnya ia hidup. Tentu saja kehidupannya berbeda dengan kehidupan kita ini , sehingga memecahkan tulang mayit dan tulang orang yang masih hidup adalah sama. Bahkan Nabi SAW melarang Amr bin Hazm bersandar kekubur karena perbuatan itu menyakitkan orang yang dikubur. Apabila seseorang telah mati, maka ia pindah kealam barzakh, meskipun yang dilihat oleh mata ia dikebumikan atau dibakar. Ia juga memiliki kepahaman, perasaan dan penglihatan. Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri ra, ia berkata, Nabi SAW bersabda : ” Ketika jenazah telah diletakkan dan diusung orang – orang diatas pundak mereka ia berkata : ” Cepatkan aku , cepatkan aku . ”
Dan jika yang mati itu orang yang jahat, maka jenazah tersebut berkata kepada keluarganya : ” Wahai celaka , kemana engkau hendak membawaku pergi? “. Suara itu didengar oleh segala sesuatu kecuali manusia. Seandainya manusia mendengar suara tersebut, tentu manusia akan pingsan. ( HR : Bukhari ) .
Masa yang membentang antara kematian seseorang dengan kebangkitan pada Hari Kiamat dikatakan sebagai ‘Barzakh’ ( masa penantian ) . Menurut bahasa, barzakh berarti ‘penghalang’, yakni yang menghalangi antara dunia dan akhirat. Telah menjadi kebiasaan manusia bahwa jika ada manusia yang meninggal dunia, maka manusia yang lain akan mengubur mayit – mayit mereka. Oleh karena itu, didalam Hadist – hadist banyak dipakai lafadz ‘kubur’ sebagai istilah bagi kenikmatan dan siksaan barzakh.
Namun hal ini bukan berarti bahwa orang yang dibakar atau dilempar kelaut tidak mengalami kehidupan dialam barzakh. Karena pada dasarnya, adzab atau pahala itu berkaitan dengan ruh, dan Allah SWT berkuasa mengumpulkan bagian-bagian itu, lalu menyiksa atau memberinya pahala. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda : ” Ada seorang laki-laki yang belum pernah melakukan kebaikan sedikitpun berkata kepada keluarganya : ” Jika aku mati , maka bakarlah jasadku, lalu separuh dari Abu jasadnya buanglah kedarat, dan separuh yang lainnya buanglah kelaut. ”
Demi Allah , jika Allah telah mentakdirkan seseorang, maka Dia akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah diberikan kepada seorangpun dari manusia. Ketika laki-laki itu mati,mereka melakukan apa yang telah diperintahkannya kepada mereka. Maka Allah memerintahkan kepada daratan agar mengumpulkan Abu jasad itu yang ada padanya. Kemudian Allah berfirman : ” Mengapa kamu berbuat demikian? ”
Ia berkata : ” Karena takut kepada Engkau wahai Tuhan, dan Engkau lebih mengetahui.” Maka Allah SWT mengampuninya. ” ( HR : Bukhari dan Muslim ) .
Dalam banyak Hadist disebutkan bahwa orang-orang mukmin itu saling berziarah kekubur mereka, dan bertanya kepada orang-orang yang lewat dari alam dunia tentang orang – orang yang tertinggal setelah mereka : ” Bagaimana yang diperbuat fulan? ”
Sa’id bin Jubair berkata : ” Sesungguhnya mayit itu bergembira atas kedatangan anaknya dikubur sebagaimana kedatangan orang – orang yang telah lama berpisah didunia. ” Tsabit Al Banan ra berkata : ” Sesungguhnya mayit itu akan bertemu dengan para kerabatnya yang telah meninggal dunia, lalu mereka sangat bergembira atas kedatangannya, mereka lebih bergembira daripada orang yang telah lama berpisah atas kedatangannya didunia. ” ( HR : Ibnu Abid Dunya ) .
Qais bin Qabishah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : ” Tidak diizinkan orang kafir berbicara dengan para mayit dikubur. ” Ditanyakan :” Wahai Rasulullah, apakah para mayit itu berbincang – bincang? ” Beliau bersabda : ” Ya, sesungguhnya mereka saling berziarah. ” ( HR : Ibnu Hibban ) .
Saya akhiri tulisan religius ini, berjudul sesuai tersebut diatas. Terima kasih atas segala perhatian serta mohon maaf apabila terdapat kesalahan. Jumpa lagi kita, insya Allah dikesempatan lain tentu saja dengan tulisan saya yang lain. Waafwa minkum wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
***
* Bahan-bahan ( materi ) diambil dan dikutip dari buku : RAHASIA SETELAH KEMATIAN. Oleh : Maulana Muhammad Islam. *
***
* Artikel religius ini dapat anda temukan pada Website kesayangan : Www.hajisunaryo.com *
***
* Artikel religius ini juga dapat anda temukan pada Website :Www.hsunaryo.blogspot.co.id atau Www.hsunaryo.blogspot.com *
***
Categories
Cari Artikel
penggunjung